Tuesday, May 23, 2006

Menghormati dan memuliakan GOLONGAN AL-QUR’AN

(Bagian III)

Allah Azza wa Jalla telah berfirman:
Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati.(QS Al-Hajj 22:32)

Allah berfirman:
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi
Tuhannya.”(QS Al-Hajj 22:29)

Allah berfirman: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman (mukmin).”(QS Asy-Syu’araa’ 26:215)

Allah berfirman:
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.”(QS Al-Azhab 33:58)

Dalam bagian ini terdapat hadits Ibnu Mas’ud Al-Ashari dan hadits Ibnu Abbas yang telah disebut di dalam bagian kedua.

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari ra, katanya: Rasulullah saw bersabda:
“Diriwayatkan dari Abu Musa AL-Asy ari, katanya: Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya termasuk menggagungkan Allah swt adalah memuliakan orang tua yang muslim dan pengkaji Al-Qur’an yang tidak melampau batas dan tidak menyimpang dari padanya serta memuliakan penguasa yang adil.”(Riwayat Abu Dawud dan ia hadits hasan)

Diriwayatkan dari Aisyah ra, katanya:
“Diriwayatkan dari Aisyah ra bahwa beliau berkata: Rasulullah saw menyuruh kami menempatkan orang-orang dalam kedudukan mereka.”(Riwayat Abu Dawud dalam sunnannya dan Al-Bazzar dalam Musnadnya. Abu Abdillah Al-Hakim berkata dalam Ulumul hadits, dia hadits sahih).

Diriwayatkan dari Jabir Bin Abdillah ra:
“Sesungguhnya Nabi saw mengumpulkan antara dua orang korban perang Uhud, kemudian berkata, ‘Siapa yang lebih banyak hafal Al-Qur’an di antara keduanya, beliau mendahulukannya masuk ke liang lahat.”(Riwayat Bukhari)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a:
“Diriwayatkan dari Nabi saw: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman, ’Siapa yang yang mengganggu wali-Ku, maka Aku telah menyatakan perang kepadanya.”(Riwayat Bukhari)

Diriwayatkan dalam Shahihain (Bukhari dan Muslim) dari Nabi saw bahwa baginda bersabda:
“Barangsiapa sembahyang Subuh, maka dia berada dalam jaminan Allah swt. Oleh sebab itu jangan sampai kamu dituntut oleh Allah swt atas sesuatu dari jaminan-Nya.”

Diriwayatkan dari duam imam yang agung yaitu Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-Syafi’i ra, keduanya berkata: “Jika para ulama bukan wali Allah swt, maka Allah swt tidak punya wali.”

Imam Al-Hafizh Abu Qasim Ibnu Asakir rahimahullah berkata: “Ketahuilah wahai saudaraku - mudah-mudahan Allah swt memberikan keridhaan-Nya bagi kita dan menjadikan kita termasuk orang yang takut dan bertaqwa kepada-Nya dengan taqwa yang sebenarnya bahwa daging para ulama itu beracun, kebiasaan Allah swt dalam menyingkap tabir para pencela akan terlihat dengan sendirinya. Dan siapa melecehkan para ulama, Allah swt menimpakan bencana atasnya sebelum kematiannya dengan kematian hati.”

Allah berfirman:
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya, takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS An-Nur 24:63)

Sumber :
ADAB BELAJAR, MENGAJAR, MEMBACA DAN MENGHAFAZ AL-QUR’AN

Imam NAWAWI

No comments: