Banyak hal yang berpengaruh terhadap kesuksesan karir seseorang sejak melamar pekerjaan sampai ketika memasuki jenjang promosi. Selain faktor-faktor pengalaman, jabatan, umur, cakupan wilayah dan tanggung jawab kerja, faktor sertifikasi juga memainkan peran penentu yang tidak bisa diabaikan, terutama jika menyangkut perbaikan gaji. Nggak tertarik naik gaji?Ah, masak?
Menurut studi yang dilakukan oleh Certmag.com pada berbagai vendor dan berdasarkan telaah survei lain, mempunyai sertifikat dalam bidang Teknologi Informasi rata-rata bisa mengatrol kenaikan gaji Anda sampai 12 persen. Meski begitu, tidak semua bisa dipukul rata sebesar itu. Ada sertifikat yang benarbenar laku keras, ada juga yang biasa-biasa saja. Jangan heran pula kalau ada sertifikasi yang dicuekin oleh manajer personalia suatu perusahaan. Sertifikasi mana saja yang laku keras di pasaran? Berikut ini cerita tentang angka-angka di balik industri sertifikasi global. Maaf jika kurang membumi (karena menggunakan standar-standar dolar dan pasar kerja luar negeri) karena kami hanya ingin memberi gambaran global saja tentangnya.
CISCO
Sertifikasi paling top dari Cisco, Cisco Certified Internetwork Expert (CCIE) merupakan yang paling susah diperoleh dan paling bergengsi di mata perusahaan-perusahaan TI dunia. Hanya ada kurang dari 5000 CCIE di seluruh dunia ini. Konon, gaji profesional CCIE yang bekerja full time minimal 100.000 dolar AS per tahunnya. Daya dongkrak gajinya juga paling tinggi: sekitar 15-20 persen.
CompTIA
Sertifikasi A+ dari CompTIA melayani pemberian sertifikat modul-modul selain Microsoft. Sampai saat ini, sudah 260 ribu lebih orang mendapat anugerah sertifikasi ini. Sayangnya, popularitas ini tak diimbangi dengan daya genjot gaji. Menurut Sm@rt Partner, gaji seorang yang menenteng A+ berada pada kisaran 30 ribu dolar per tahunnya.
LOTUS
Gaji profesional penyandang gelar Certified Lotus Professionals (CLP) adalah sekitar 70 ribu dolar per tahunnya. Tentu saja semakin tinggi levelnya, makin melambung gajinya. Misalnya, untuk CLP level principal gajinya bisa mencapai 75 ribu dolar setahun. Sedang level terbawah, mereka yang hanya menggenggam Certified Lotus Specialists (CLS), atau hanya menyimpan sertifikat Lotus, bisa mengais 55 ribu dolar setahunnya.
ORACLE
Sertifikasi Oracle sama ampuhnya dengan Cisco dalam hal daya genjot gajinya. Menurut Certmag, sertifikasi mereka bisa menaikkan gaji 33 persen lebih banyak dibanding yang bisa dilakukan terhadap profesional yangmendapatkan sertifikasi dari CompTIA dan 17 persen lebih banyak juga dibanding dengan pemegang sertifikasi dari Microsoft. Pemegang sertifikasi dari Oracle menikmati gaji tahunan sekitar 62 ribu dolar setahun. Setelah sertifikasi, umumnya mereka menerima tambahan pundi-pundi 12,1 persen dari gaji sebelumnya.
SUN
Seperti pentingnya penguasaan atas Jawa oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda zaman dulu, penguasaan pemrograman Java pada zaman Internet ini mendapat penghargaan yang sangat memadai. Tak heran jika programer yang menyimpan sertifikat dari Sun di mapnya dan menguasai platform Java sangat diburu bagai kijang di padang perburuan. Menurut survei Dice.com, gaji profesional Java adalah yang tertinggi di kalangan industri TI, rata-rata mencapai 85 ribu dolar per tahun. Gaji tertinggi bisa mencapai 200 ribu dolar per tahun. Honor per jam sanggup dipatok sampai 83 dolar.
Revolusi TI
mendorong ekonomi dan menciptakan banyak peluang kerja. Perusahaan-perusahaan TI menjadi tujuan favorit pencari kerja. Para vendor software TI menciptakan program-program baru dan berbuntut pada rangkaian kursus berikut sertifikasi yang harus ditempuh oleh para profesional TI. Akhirnya, banyak jalan pintas yang ditempuh baik oleh pencari kerja maupun penyelenggara kursus dengan mengomersilkan sertifikasi tanpa prosesur kursus yang benar. Itulah salah satu wajah industri sertifikasi dewasa ini.
Perkembangan-perkembangan lain yang bisa dicatat adalah:
- Sertifikasi menjadi industri yang begitu besar. Nilai industri ini diperkirakan sebesar 28,3 miliar dolar AS pada tahun 2002 nanti. Jumlah tersebut melibatkan pemain yang bermutu maupun tidak bermutu sekaligus. Atau dengan kata lain, kursusan yang tidak bermutu juga punya pasar dan berhak berebut kue itu. Jadi, hati-hati saat mengambil kursus.
- Kursusan yang tidak menempuh standar kualitas yang benar, terutama dalam kualitas ujiannya, bisa menghasilkan sejumlah besar “profesional” TI yang sebenarnya tidak cukup trampil.
- Akademi mulai dilibatkan. Kalangan industri bekerja sama dengan lingkungan akademis untuk menetapkan seperangkat kurikulum dan pelatihan.
- Ada kecenderungan sertifikasi lintas-vendor. Ini memungkinkan para profesional memahami beragam teknologi dan platform yang pada gilirannya memperkaya ketrampilan mereka.